Jatinangor, Sumedang – Pondok Modern (PM) Al-Aqsha menggelar seminar Peningkatan Mutu Guru dan bertajuk “Keteladanan Guru Merupakan Kunci Santri Berkarakter”. Agenda seminar Peningkatan Mutu Guru tersebut digelar pada Sabtu (09/08/2025) di Aula Asrama Putra PM Al-Aqsha pukul 07.30 pagi Jatinangor Sumedang.
Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif yaitu Dr. Awaluddin Faj, M.Pd, Faj merupakan konsultan pendidikan dan motivator. Serta Ardi Gunawan, M.Ag yang merupakan motivator nasional, pakar menghafal cepat, santri pembisnis versi RCTI dan Founder OSB Corporation.
Seminar Peningkatan Mutu Guru “Ruhul Mudarris”
Materi pertama bertema Ruhul Mudarris disampaikan oleh Dr. Awaluddin Faj. Ia menekankan lima pilar pendidikan, yakni menenangkan hati, dibina, menyayangi ilmu, terus bertumbuh, dan bermanfaat bagi pesantren.
Awaludin Faj menambahkan, Guru bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga nilai akhlak dan perilaku. “Menjadi guru adalah keterpanggilan, bukan sekadar profesi. Inilah amal jariyah yang tak terputus,” ujarnya.
Ia mengajak para guru memiliki daya juang tinggi, berpikir kreatif tanpa bergantung pada fasilitas. Serta menjalin hubungan baik dengan Allah SWT (Hablu Minallah) dan sesama manusia (Hablu Minan-nas).
Awaluddin Faj juga mengingatkan bahwa keberuntungan seorang guru terletak pada berkembangnya ilmu, pahala amal jariyah, doa murid dan orang tua, serta menjadi teladan yang menginspirasi. Dalam pemaparannya, ia menayangkan video motivasi untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar, menegaskan bahwa pendidik sejati tidak pernah pensiun dari mengajar.
Seminar Teacherpreneur (Guru Pengusaha)
Materi kedua oleh Ardi Gunawan membahas 17 Jurus Sukses Bisnis dan Pendidikan Islami. Ia mengajak guru menjadi entrepreneur yang memanfaatkan peluang yang ada untuk menjadi sukes dalam management keuangan dan penambahan income.
Tips yang diberikan oleh Ardi adalah dengan menerapkan prinsip IRP (Ilmu, Relasi, Penawaran) dalam proses menjadi guru berjiwa Enterpreuner. Selain itu, prinsip SGM (Sifat Dengki, Gratisan, Marah-Marah) sebagai penghalang sumber rezeki harus dihindarkan. “Rezeki itu luas, bukan sekedar gaji. Namun kesehatan, anak yang shaleh, dan relasi juga bagian dari rezeki”. Papar Ardhi dalam seminarnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan cenderamata oleh Al-Ustadz Apip Hadi Susanto, M.M., dan Al-Ustadz Asep Awalludin sebagai bentuk apresiasi kepada pemateri. Seminar ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan peran guru sebagai teladan, pendidik, penggerak kemajuan pendidikan, dan enterpreunership di PM Al-Aqsha.